Pertanian padi organik semakin diminati oleh petani dan konsumen, mengingat sistem ini lebih ramah lingkungan, bebas dari bahan kimia, dan mampu menjaga kesehatan tanah serta hasil panen yang lebih sehat. Salah satu metode yang cukup unik dalam budidaya padi organik adalah sistem tanam Salibu, yang dikombinasikan dengan penggunaan pupuk organik seperti P2O.
Sistem Tanam Salibu
Tanam Salibu merupakan teknik pertanian yang memanfaatkan batang padi yang sudah dipanen untuk menumbuhkan tunas baru. Metode ini dikenal hemat waktu karena tunas baru tumbuh dari akar yang telah ada, tanpa perlu melakukan penyemaian bibit ulang. Dengan demikian, petani bisa mendapatkan dua kali panen dalam satu musim tanam.
Keuntungan Tanam Salibu:
- Efisiensi waktu dan biaya: Tidak perlu melakukan penanaman bibit ulang, sehingga menghemat waktu dan tenaga.
- Pemanfaatan sisa panen: Batang dan akar tanaman padi yang sudah dipanen masih dapat digunakan untuk menumbuhkan tunas baru.
- Pertumbuhan cepat: Karena akar sudah matang, tunas baru bisa tumbuh lebih cepat dan lebih kokoh dibandingkan padi dari bibit baru.
Pupuk Organik P2O
P2O merupakan salah satu merk pupuk organik yang diformulasikan untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Pupuk ini terbuat dari bahan-bahan alami, seperti limbah organik, pupuk kandang, serta mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman.
Manfaat Pupuk P2O untuk Tanaman Padi:
- Meningkatkan kesuburan tanah: P2O membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan nutrisi, dan mempercepat regenerasi mikroorganisme tanah yang bermanfaat.
- Meningkatkan hasil panen: Dengan unsur hara yang lengkap dan seimbang, P2O membantu tanaman padi tumbuh lebih subur, sehat, dan menghasilkan bulir padi yang berkualitas.
- Ramah lingkungan: Karena terbuat dari bahan organik, P2O tidak meninggalkan residu kimia berbahaya dan tidak merusak ekosistem tanah.
Langkah-Langkah Budidaya Padi Organik dengan Sistem Salibu dan Pupuk P2O
a. Persiapan Lahan
- Setelah panen pertama, jangan cabut akar tanaman padi. Biarkan batang padi yang dipotong tumbuh tunas baru.
- Bersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman yang tidak diinginkan.
- Lakukan pengairan secara teratur untuk memastikan tanah tetap lembab.
- Aplikasikan pupuk P2O pada saat awal pertumbuhan tunas baru. Pupuk bisa diaplikasikan dalam bentuk cair atau padat.
- Lakukan pemupukan ulang setiap 3-4 minggu, terutama saat masa pertumbuhan vegetatif untuk memastikan ketersediaan nutrisi yang cukup.
- Lakukan pengairan yang baik untuk menjaga kelembaban tanah.
- Pastikan pengendalian hama secara alami, misalnya dengan menggunakan pestisida organik atau memanfaatkan predator alami untuk mengendalikan serangga.
Hasil dan Produktivitas
Dengan menggunakan sistem tanam Salibu dan pupuk organik P2O, hasil panen kedua dapat meningkat dibandingkan dengan metode konvensional. Kualitas padi yang dihasilkan lebih baik, dengan kadar residu kimia yang sangat rendah atau nol. Selain itu, produktivitas lahan meningkat karena sistem ini mampu menghasilkan dua kali panen dalam satu musim tanam.
Kesimpulan
Penggunaan metode tanam Salibu dalam budidaya padi organik, ditambah dengan pemakaian pupuk organik P2O, merupakan langkah cerdas untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hasil panen. Sistem ini cocok diterapkan oleh petani yang ingin beralih ke pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta menghasilkan produk padi yang lebih sehat bagi konsumen.
Dengan semakin meningkatnya permintaan akan produk organik, penerapan teknik ini bisa menjadi solusi bagi para petani untuk tetap kompetitif di pasar, sambil menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan tanah jangka panjang.
dapatkan produk p2o di farm center terdekat atau di offician marketplace p2o ndonesia : shopee tokped bukalapak tik tok lazada