Cara Ternak dan Budidaya Ikan Cupang

Ikan cupang adalah salah satu ikan hias yang paling populer di dunia karena kecantikan warna dan ekornya. Selain itu ikan yang satu ini cukup mudah untuk dipelihara. Memelihara ikan memiliki manfaat untuk meredakan stres. Simak tulisan mengenai fakta-fakta tentang ikan cupang dan juga cara memelihara dan membudidayakan ikan cupang di bawah ini
Sekilas Tentang Ikan Cupang




Ikan cupang sebagai ikan air tawar yang berasal dari genus Betta, ikan cupang sendiri terbagi menjadi tiga golongan, yaituIkan Cupang hias,
Ikan Cupang aduan, dan
Ikan Cupang liar.

Ikan ini kemudian terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaituDouble Tail,
Plakat Halfmoon,
Halfmoon,
Crowntail, dan
Giant.

Sementara untuk variasi genetic jenis ikan Cupang sangat sulit dihitung dengan angka. Ikan Cupang dengan ragam warna dan bentuknya serta termasuk dalam ikan aduan. Penyebab harga Ikan Cupang mencapai puluhan juta adalah karena ikan-ikan tersebut tidak mudah untuk dihasilkan.

Meskipun dapat berkembangbiak dalam jumlah yang banyak namun jumlah anak yang bermutasi menuju warna yang diinginkan tidaklah mudah. Selain itu hal ini juga dapat disebabkan oleh harga induknya yang juga mahal. Dari segi fisik, ikan-ikan cupang yang harganya tinggi bukan hanya yang memiliki warna yang unik, dan cantik, tetapi juga karena mentalnya yang berani.
Keistimewaan dan Kelebihan Ikan Cupang

Beberapa keistimewaan yang dimiliki ikan cupang sendiri diantaranya:

Bentuk dan Warna yang Unik menjadi keistimewaan pertama ikan cupang. Keistimewaan lainnya pada ikan cupang adalah pada bentuk ukuran ekor dan siripnya yang cukup besar. Bahkan, melebihi ukuran tubuh ikan cupang itu sendiri.

Kemampuan Bertahan Hidup Tinggi – Ikan cupang sebagai salah satu ikan dengan kemampuan bertahan hidup yang tinggi, ikan cupang dapat bertahan hidup bahkan pada lingkungan air dengan kadar oksigen yang minim. Ikan ini bahkan masih dapat bertahan hidup jika ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa sirkulasi udara.

Pemeliharaan yang Mudah – Kemampuan bertahan hidup ikan cupang juga menyebabkan pemeliharaannya menjadi cukup mudah. Ia dapat hidup di air dengan kadar oksigen minim bahkan ikan cupang dapat hidup hanya dengan diletakkan di dalam toples saja. Tidak dibutuhkan biaya yang banyak untuk memelihara ikan ini, pemeliharaan ikan cupang juga dihargai secara ekonomis yaitu hanya Rp 30 ribu bisa untuk satu bulan tergantung kebutuhan.

Pelajari lebih dalam mengenai ikan yang terkenal dengan label “murah” ini yang dapat kita temukan di berbagai lokasi pada buku Cetak Cupang Kualitas Ekspor yang menjelaskan berbagai poin penting yang harus kamu ketahui sebelum memelihara ikan cupang.
Cara Ternak dan Budidaya Ikan Cupang

Untuk ternak ikan cupang, perlu dilakukan langkah-langkah dengan benar. Jika tidak, maka ikan cupang yang kamu miliki bisa mati atau sakit-sakitan. Belum lagi jumlah uang yang sudah kamu keluarkan untuk modal ternak ikan cupang akan habis sia-sia.

Pelajari cara pemeliharaannya melalui buku Menghasilkan Cupang Unggulan Kualitas Ekspor dibawah ini.
1. Siapkan Rumah untuk Ikan Cupang

Masih banyak orang yang menganggap bahwa ikan cupang tidak membutuhkan akuarium yang besar dan juga filter. Padahal hal ini merupakan kesalahan besar. Akuarium yang kecil lebih mudah kotor dan menjadikan lingkungan yang ditinggal ikan cupang memburuk. Hal ini akan menyebabkan ikan cupang stres, sakit dan bahkan kematian dini.

Meskipun ikan cupang punya kemampuan untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang buruk, bukan berarti ikan cupang tidak membutuhkan akuarium. Ikan cupang adalah anabantid, ia memiliki organ khusus yang memungkinkan ikan cupang untuk menghirup oksigen dari atas permukaan dan bertahan di genangan berlumpur untuk sementara waktu.

Ikan cupang adalah ikan tropis yang membutuhkan air bersih. Maka dari itu filter air sangat dibutuhkan ketika kamu ingin beternak atau memelihara ikan cupang. Ikan yang berpenyakit biasanya disebabkan oleh air kotor dan akuarium yang jarang dirawat. Filter air sangat penting, tanpanya, kotoran dari ikan cupang (urine, feses) dan makanan yang tersisa dapat membuat air menjadi beracun.

Hanya karena cupang berasal dari sungai yang dangkal bukan berarti mereka dapat disimpan di mangkuk plastik atau tangki yang kecil. Akuarium yang dibutuhkan untuk membuat ikan cupang hidup nyaman adalah minimal bisa menampung air sebanyak 18 liter. Tentunya, semakin besar semakin baik. Tangki air 18 liter adalah volume terendah yang dibutuhkan untuk membentuk siklus nitrogen.

Selain membutuhkan filter, ikan cupang juga membutuhkan heater atau pemanas. Pada dasarnya, ikan cupang adalah ikan tropis. Jika air terlalu dingin, maka ikan cupang bisa sakit. Namun perlu hati-hati, jika air terlalu panas, ikan cupang akan lebih cepat menua. Pilihlah pemanas yang dilengkapi dengan termostat agar suhu di air bisa dipantau.

Selain itu, beli lah kerikil kecil yang halus supaya ikan cupang mu tidak melukai dirinya sendiri. Kerikil ini memiliki peran penting dalam ekosistem akuarium kamu. Bakteri yang menguntungkan akan tumbuh di permukaan dan dapat membantu memecah limbah. Jika kamu memilih kerikil yang terbuat dari potongan batu-batu besar, makanan dan limbah dari akuarium dapat tersangkut dan merusak kesehatan lingkungan akuarium kamu.
2. Siapkan Peralatan Budidaya Ikan Cupang

Kesalahan terbesar yang dibuat para pemelihara ikan cupang adalah mereka mencoba membiakkan di akuarium biasa. Padahal untuk membiakkan ikan cupang dibutuhkan tangki khusus pembiakan karena benih ikan sangat rapuh dan membutuhkan kondisi air yang selalu bersih. Pisahkan dari tangki ikan cupang jantan sehingga dia tidak melihat mereka sebagai sebuah ancaman.

Ini beberapa peralatan yang kamu perlukan jika kamu ingin sukses dalam mengembangbiakkan ikan cupang:Langkah kedua adalah membeli peralatan untuk akuarium. . Berikan cukup ruang untuk ikan-ikan cupang peliharaan mu. Kamu tidak perlu menambahkan substrat (media yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman, atau tanah di dalam akuarium) karena akan mempersulit pejantan untuk mengambil telur, dan burayak bisa tersangkut di dalamnya.
Pemanas 25 watt yang dapat direndam dalam air. Hal ini untuk membuat suhu air di dalam akuarium menjadi ideal.
Filter spons. Filter spons juga dibutuhkan untuk menjaga air tetap bersih dan tidak menimbulkan terlalu banyak arus yang bisa menyebarkan telur.
Pompa: filter spons akan menggunakan ini untuk menarik air dari tangki atau akuarium.
Plastik pembungkus atau plastic wrap untuk menciptakan lingkungan yang lembab.
Lumut air atau christmas moss. Isilah akuarium dengan banyak christmas moss untuk menyediakan tempat-tempat persembunyian ikan cupang.
Daun almond india, atau kamu bisa menggunakan styrofoam sebagai alternatif. Hal ini untuk melembutkan air dan menyediakan tempat bagi pejantan untuk membangun sarang gelembungnya.
Lampu LED untuk diletakkan di atas tangki atau akuarium. Pencahayaan dari lampu LED juga perlu diatur.
Pembatas tangki untuk memperkenalkan pasangan ikan cupang mu sehingga mereka dapat terbiasa satu sama lain tanpa harus mempertaruhkan nyawa mereka.

3. Siapkan Indukan Ikan Cupang

Langkah ini adalah langkah yang paling penting. Keberhasilan dalam mengembangbiakkan ikan cupang didasarkan dari pasangan pembia

Mungkin akan lebih murah jika beli ikan cupang di pasar atau tempat lainnya, namun peluang untuk berhasil dalam mengembangbiakkan ikan cupang akan semakin mengecil. Jika kamu membeli dari sembarang tempat kamu bisa jadi tidak akan mendapat informasi tentang genetika dan usia ikan cupang tersebut. Dari sinilah peluang untuk berhasil mengembangbiakkan ikan cupang menjadi sangat kecil.

Ikan cupang paling baik berkembang biak saat mereka masih muda, biasanya 4-12 bulan, usia maksimal 14 bulan. Jika ikan cupang memiliki genetika yang buruk, burayak bisa menjadi sakit. Jika kamu membeli di peternak yang memiliki reputasi baik, kamu akan mendapatkan informasi yang kamu butuhkan, bahkan kamu juga bisa meminta saran untuk mengembangbiakkan ikan cupang.

4. Siapkan tempat Untuk Indukan Ikan Cupang Berkembang Biak

Berikut adalah langkah-langkahnya:Biarkan ikan cupang beradaptasi dengan lingkungan barunya selama satu bulan, minimal dua minggu. Selama waktu adaptasi, kamu harus memantau kesehatan mereka, pastikan mereka tidak terjangkit penyakit apapun.
Selain itu, sebaiknya berikan ikan cupang mu makanan hidup. Hal ini akan membantu meningkatkan kadar karotenoid pada ikan cupang jantan yang dapat membuatnya tampak sehat dan cerah.
Siapkan tangki pembiakan dengan baik. Pastikan tidak ada gangguan apapun di dekat tangki atau dengan tangki ikan apapun atau banyak aktivitas manusia. Ikan cupang sangat menyukai privasi saat kawin.
Isi air tangki setinggi 7-10 cm. Ikan yang baru menetas akan kesulitan meraih permukaan untuk bernapas dan makan jika airnya terlalu dalam. Tambahkan filter spons dan juga pompa. Selain Itu jangan lupa untuk menambahkan pemanas, tempatkan pemanas sehingga tidak terendam sepenuhnya.
Tambahkan daun almond atau styrofoam ke bagian depan tangki. Selain itu tambahkan juga lumut di dalam tangki. Buatlah tempat untuk bersembunyi para ikan sebanyak mungkin. Tapi jangan terlalu banyak sehingga mereka kesulitan untuk menemukan satu sama lain.

5. Satukan Ikan Cupang Betina dan Jantan dalam 1 Wadah

Jika tangki perkembagbiakkan sudah dalam keadaan baik, peralatan tangki sudah lengkap, saatnya pengenalan antara jantan dan betina. Berikan pemisah di dalam tangki untuk ditempatkan oleh jantan dan betina. Jangan satukan mereka di dalam satu ruangan. Setelah itu masukan betina ke dalam tangki, dan biarkan selama 30 menit hingga dia terbiasa dengan lingkungannya.

Jika sudah 30 menit, masukkan ikan cupang jantan ke dalam tangki namun di tempat yang terpisah dengan betina. Biarkan ikan cupang jantan berenang dan beradaptasi seperti ikan cupang betina. Ketika ikan cupang jantan sudah menyadari kehadiran ikan cupang betina, warna badannya akan berubah menjadi lebih gelap dan siripnya mengembang. Hal ini dilakukan ikan cupang jantan untuk menarik perhatian ikan cupang betina.

Setelah itu, kamu akan melihat ikan cupang jantan membuat sarang gelembung. Hal itu ditunjukkan untuk pamer terhadap ikan cupang betina. Biarkan mereka tetap terpisah selama semalam.

Pelajari cara membudidaya serta memelihara ikan cupang ini melalui buku karya Zachriyar Bintang dengan judul Panduan Praktis Budidaya Dan Pemeliharaan Cupang yang ada dibawah ini.
6. Pantau Perkembangbiakan Ikan Cupang

Setelah menunggu semalaman, ini saatnya meletakkan ikan cupang betina ke ruangan yang sama dengan ikan cupang jantan. Dari sini betina akan melihat sarang yang dibuat oleh pejantan, dia akan menilai apakah sarang itu sesuai dengan standarnya atau tidak. Jika tidak ikan cupang betina akan berenang menjauh atau bahkan ada yang mencoba untuk menghancurkan sarang yang dibuat ikan cupang jantan.

Jika ikan cupang jantan mulai menyadari bahwa dia bisa meraih sang betina, penampilannya akan menjadi lebih rumit. Setelah itu dia akan mulai mengejar sang betina dan mencoba mengajaknya untuk kawin. Setelah itu tutuplah tangki menggunakan plastic wrap atau plastik pembungkus. Hal ini bertujuan untuk membuat kelembaban dan menjaga panas di dalam tangki. Sebaiknya tangki dibuat sangat lembab karena akan membantu penetasan telur dan perkembangan burayak.

Setelah beberapa jam kedepan sekitar 2-6 jam. Ikan cupang jantan dan betina akan terlihat seperti kejar-kejaran. Ini adalah perilaku normal, namun kamu harus tetap mengawasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dari sini lah lumut air atau christmas moss berperan penting karena akan menjadi tempat persembunyian untuk betina jika keadaan menjadi tidak sesuai dengan yang dia inginkan.

Pada proses ini, sang betina akan terus memeriksa sarangnya. Setelah dia memutuskan sudah siap, dia akan mulai tarian kawin dengan sang jantan. Mereka akan melebarkan sirip dan berenang berdampingan, mereka juga akan saling menunjukan penampilan tubuh mereka. Jika sang jantan tidak tertarik atau kagum dengan penampilan sang betina, dia akan menggigit dan mengejar betina.

Sang betina mungkin akan mencari tempat untuk bersembunyi sampai dia siap untuk bertelur. Dia mungkin juga akan terus bersembunyi sampai sang jantan menemukannya dan mengejarnya. Ada juga beberapa betina yang langsung mengarah ke pejantan dengan kepala menunduk untuk menunjukkan ketundukannya. Ada juga betina yang akan langsung mengisi sarang, melebarkan sirip dan menantang pejantan untuk bertelur.

7. Pantau Sarang Ikan Cupang

Hal ini biasa dilakukan selama 24-36 jam. Pejantan akan menghabiskan seluruh waktunya untuk mengurus telur. Dia akan sibuk meniup lebih banyak gelembung. Atau bahkan dia bisa saja membangun sarang baru di tempat lain dan memindahkan semua telur ke sana. Sebagian besar waktu yang dihabiskan pejantan adalah berenang di bawah sarang sambil terlihat bosan, dan secara berkala memeriksa untuk melihat apakah telur-telur itu sudah siap menetas.

Beberapa dari pejantan yang baru pertama kali mungkin akan memakan beberapa telur, dan hal ini sangat membuat stres pejantan. Pejantan mungkin hanya makan beberapa telur yang belum dibuahi dengan benar atau ada yang salah dengan telur-telur itu.


8. Tunggu sampai Telur Ikan Cupang Menetas

Ketika telur-telur sudah menetas, gerakan menggeliatnya bisa mengguncang gelembung dan mereka akan terjatuh. Jika sang jantan melihat hal ini, dia akan menangkapnya dan mengembalikannya. Ketika mereka semua sudah mentees, sang jantan akan sibuk berlari ke sana kemari untuk menangkap mereka dan mengembalikanya. Burayak akan menggantung ke bawah selama beberapa hari pertama dan perlahan-lahan akan berenang secara horizontal.

Ketika mereka sudah berenang bebas, keluarkan ikan cupang jantan dan beri mereka makan pertama kali berupa udang air kecil atau cacing-cacing kecil.


Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Budidaya Ikan Cupang

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam memelihara ikan cupang adalah lingkungannya, siapkan ruang yang besar. Karena seperti kita ketahui ada banyak ikan cupang yang hanya ditempatkan begitu saja dalam wadah kecil.
dealnya, mereka harus berada dalam wadah minimal tangki berukuran setara 19L. Dengan begitu memungkinkannya menunjukkan aktivitas normal dan memiliki lebih sedikit penumpukan racun di lingkungan. Berikut beberapa Langkah lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ikan cupang:


1. Dekorasi Akuarium

Jangan Asal menempatkannya pada akuarium dengan dekorasi yang terlalu ramai apalagi dengan pinggiran tajam sebab dapat merusak siripnya. Dalam memelihara ikan cupang tidak dibutuhkan desain yang terlalu banyak pada aquarium sebaliknya buat dekorasi aquarium yang sederhana, sehingga membuat ikan senang ke pinggiran atau tempat tersembunyi.


2. Perhatikan Suhu dan Kualitas Air

Kualitas air sangat penting untuk kesehatan ikan sebab . urine, feses, dan pemecahan makanan yang tak termakan dapat menimbulkan racun di dalam air. Sebab Kebanyakan orang tidak menyadari cupang merupakan ikan tropis. Karenanya jika berada di daerah dingin, suhu air sebaiknya dijaga dalam kisaran 76-81 derajat Fahrenheit (24-27 derajat Celcius).

Termometer menjadi hal penting dalam hal ini untuk memantau suhu air. Kualitas air juga perlu diperhatikan. Perlu diketahui Air PAM lebih baik digunakan dibanding air sumur dalam memelihara ikan ini. Namun air ledeng umumnya mengandung klorin sehingga membahayakan. Karenanya penggunaan ari kemasan dapat menjadi pilihan.
3. Penyaring Kotoran

Habitat asli ikan cupang adalah sungai atau rawa dan dianggap kuat bertahan hidup meski tanpa aerator, banyak orang terutama pemula mengabaikan sistem penyaring air. Padahal sistem filtrasi atau penyaring air sangat penting guna membuang racun dalam akuarium. Gunakan juga penyaring dengan isapan rendah agar tidak merusak sirip atau ekor nya.


4. Anggapan Makan Akar Tanaman

Anggapan bahwa Ikan cupang dapat bertahan hidup hanya dengan tanaman sebagai sumber makanan adalah tidak benar adanya. Tumbuhan dapat memberikan tempat untuknya bermain dan bersembunyi meski tidak digunakan sebagai sumber makanan seperti pada ikan umumnya. Ikan cupang adalah karnivora pemakan serangga dan larva karenanya harus diberi makan makanan pelet atau serpihan yang seimbang setiap hari.