ayam petelur terkena bakteri Colibacillosis

Pencegahan dan Penanganan Colibacillosis

Penyakit colibacillosis disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Bakteri ini tahan di lingkungan selama 20-30 hari. Penularan penyakit colibacillosis terjadi secara vertikal dan horizontal. Penularan secara vertikal terjadi melalui saluran reproduksi induk ayam, yaitu melalui ovarium atau oviduk yang terinfeksi. Telur yang menetas kemudian akan menghasilkan DOC yang tercemar bakteri E. coli di dalam ususnya.


Sedangkan penularan horizontal, salah satunya dapat melalui kontak dengan bahan/peralatan kandang yang tercemar. Penularan biasanya terjadi secara oral melalui ransum/air minum yang terkontaminasi feses yang mengandung E. coli atau melalui debu yang tercemar E. coli. Apabila terhirup oleh ayam, maka bakteri akan menginfeksi saluran pernapasan ayam. Perlu kita ketahui bahwa banyak outbreak colibacillosis terjadi akibat rendahnya sanitasi dan kebersihan kandang dikarenakan bakteri E. coli sangat mudah mencemari lingkungan kandang. Sehingga untuk mencegah penyakit colibacillosis pada dasarnya perlu keseriusan. Langkah-langkah untuk mencegah penyakit colibacillosis di antaranya:

Colibacillosis bisa ditularkan dari induk ke anak ayam secara vertikal, maka seleksi DOC saat sebelum masuk kandang terutama terhadap DOC dengan pusar basah yang nantinya akan menyebabkan omphalitis.


Sanitasi kandang (kandang dibersihkan, dicuci dan disemprot dengan Antisep atau Medisep), membatasi tamu, mencegah hewan liar dan hewan peliharaan lain masuk ke lingkungan kandang.


Cegah litter sebelum menjadi sangat kering dan berdebu dengan tidak memasang litter terlalu tebal (ketebalan litter cukup 8-12 cm saja).


Atur sirkulasi udara dalam kandang dengan baik dan bersihkan debu di sekitar kandang. Debu dalam kandang bisa mengandung 105 – 106 E. Coli / gram. Usahakan agar udara mudah berganti dan ayam merasa nyaman.


Desinfeksi peralatan peternakan (tempat ransum, tempat minum, dll.) menggunakan Medisep. Majukan dan mundurkan jadwal desinfeksi jika harinya bertepatan dengan jadwal vaksinasi.


Lakukan cleaning program dengan pemberian antibiotik (Neo Meditril) pada umur-umur rawan terjadi kasus colibacillosis.


Cek kualitas air minum peternakan secara berkala untuk mengetahui ada tidaknya cemaran bakteri coliform atau E. coli di dalam air minum tersebut. Pengecekan bisa dilakukan saat istirahat kandang, saat pergantian musim, atau ketika peternak akan menggunakan sumur gali/sumur bor baru. Sebagai langkah antisipasi, sebaiknya lakukan pengujian kualitas air minum secara rutin di laboratorium seperti MediLab.


Sebelum air minum disanitasi, kuras torn air dan flush pipa air terlebih dahulu untuk menghilangkan biofilm yang menempel di sepanjang saluran instalasi air. Bahan yang digunakan mengangkat biofilm di torn dan pipa adalah water cleaner/hidrogen perioksida (H2O2) dengan dosis 500 ml/25 liter air. Kebersihan air minum tidak boleh diabaikan dalam mengontrol colibacillosis. Berikan Desinsep atau kaporit untuk sanitasi air minum.



Untuk menangani penyakit tersebut, Bapak dapat melakukan tindakan sebagai berikut:



Pertama, lakukan seleksi pada ayam. Culling atau afkir anak ayam yang telah menunjukan gejala sakit parah karena tingkat kesembuhan penyakitnya relatif kecil.


Untuk ayam dengan serangan ringan dapat diobati dengan antibiotik. Obat-obat yang dapat digunakan antara lain Ampicol, Collimezyn, atau Neo Meditril. Selain obat via air minum, ada pula pilihan obat yang diberikan secara injeksi/suntikan, yaitu Gentamin, Vet Strep, atau Neo Meditril-I yang dapat dipilih jika ayam telah menunjukkan gejala yang parah atau bersifat individual. Pilih salah satu obat dan berikan sesuai dengan aturan pakai.


Pemberian multivitamin juga dianjurkan untuk mempercepat proses kesembuhan penyakit dan meningkatkan nafsu makan. Produk yang dapat diberikan, misalnya Vita Stress atau Fortevit. Berikan pada malam hari setelah pengobatan selesai diberikan.


Lakukan pembersihan dan desinfeksi pada peralatan kandang dengan menggunakan Antisep, Medisep atau Neo Antisep untuk mengurangi populasi bibit penyakit, dalam hal ini bakteri E. coli di lingkungan kandang.


Akan lebih baik lagi jika air minum ayam juga disanitasi menggunakan Desinsep atau Medisep. Setelah disanitasi, air minum harus diendapkan terlebih dahulu selama 6-8 jam sebelum digunakan untuk melarutkan obat.


Perbaiki manajemen pemeliharaan dengan mengatur kepadatan kandang. Pembersihan dan penggantian litter juga secara rutin harus dilakukan. Semakin tinggi kepadatan ayam, feses menumpuk, dan daya serap litter menjadi terbatas. Akibatnya kadar amoniak menjadi lebih tinggi dan dapat memicu faktor predisposisi colibacillosis (infeksi pernapasan).