Budidaya Ikan Lele di Kolam tanah

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang cukup populer dan banyak dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Ikan lele banyak digemari oleh masyarakat karena selain rasanya yang sangat enak, daging ikan lele juga memiliki kandungan gizi yang baik bagi kesehatan tubuh. Ikan ini mengandung berbagai sumber protein, seperti omega 3, asam amino, fosfor, serta rendah lemak. Maka tidak mengherankan apabila banyak restoran atau warung makan yang menjual aneka olahan ikan lele.


Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan:
Bisa dibudidayakan pada lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi,
Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat.
Pemasarannya relatif mudah dan,
Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.

Apabila Anda tertarik membudidaya ikan lele, berikut kami bagikan panduan cara budidaya ikan lele. Kami akan membahas 4 teknik budidaya ikan lele yaitu budidaya ikan lele di kolam tanah, kolam terpal, kolam tembok, dan bioflok. Jadi Anda bisa memilih, mana yang sekiranya cocok dengan kondisi Anda.

Cara Ternak Ikan Lele di Kolam Tanah

1. Pembuatan kolam dan pengukuran lahan

Pada saat Anda telah menentukan bibit lele, selanjutnya adalah proses pembuatan kolam tanah. Lahan untuk kolam lele sebaiknya jangan terlalu lebar. Luas sekitar 12-14 m2 dengan kedalaman sekitar 1- 1.5 m. Hal tersebut untuk memudahkan Anda dalam mengelola debit air dan proses pengontrolannya.

Pembuatan kolam dilakukan dengan cara menggali, baik dengan alat ataupun cangkul. Tanah galian tersebut dapat Anda jadikan tanggul. Sebaiknya tanggul dibuat agak lebar supaya kuat dalam menahan debit air kolam. Pada salah satu sisi tanggul diberi saluran pembuangan air untuk membuang agar tidak meluap.

2. Pengeringan dan pengolahan kolam tanah

Proses berikutnya pada saat tanah selesai dibuat adalah proses pengeringan. Pengeringan kolam berfungsi untuk membunuh organisme patogen yang menyebabkan penyakit di kolam. Proses ini dilakukan selama 6 hari atau lebih tergantung cuaca. Pengeringan selesai ditandai dengan tanah dasar retak-retak. Apabila sudah demikian, dasar kolam dicangkul lagi agar tanah kolam gembur.

3. Pengapuran kolam

Langkah berikutnya ialah menabur kapur dolomit atau kapur tohor guna membunuh bakteri patogen yang ada pada dalam kolam tersebut. Pengapuran dapat diberikan sebesar 20 sampai 50 gram untuk setiap m2.

4. Pemupukan kolam

Sesudah proses pengeringan sekitar kurang lebih 7 hari, lakukan pemupukan organic. Pemupukan dapat menggunakan fermentasi komposmix p2o. Pemberian pupuk bertujuan untuk menumbuhkan fitoplankton di dasar air sehingga tanah menjadi gembur dan subur.

5. Pengisian air pada kolam

Setelah proses pemupukan, sebaiknya kolam diisi air dengan kedalaman setinggi kurang lebih 40 cm. Dengan kedalaman air yang tidak terlalu dalam, maka sinar matahari dapat sampai ke dasar tanah. Hal seperti itu berguna untuk perkembangbiakan cacing dan fitoplankton yang merupakan sumber makanan alami bagi ikan lele dan berikan formula dekomposer P2O pada air dengan takaran 1 botol di campurkan air 200 ltr 

6. Penyebaran benih ikan lele

Penebaran benih ikan lele dilakukan selang satu minggu setelah pengisian air kolam. Tunggu sampai warna air kehijauan. Setelah air hijau barulah ikan ditebar ke kolam. Sebaiknya saat penyebaran ikan, ketinggian debit air tetap berada pada level 40 cm. Itu akan memudahkan ikan lele beradaptasi dengan lingkungannya. Setelah itu penambahan air dapat dilakukan secara berkala.

Untuk menghindari stress pada ikan, benih tidak boleh ditebar langsung ke kolam. Benih ikan memerlukan penyesuaian terhadap iklim barunya sehingga perlu penanganan sebelum ditebar. Penanganannya ialah dengan benih ikan lele dimasukkan ke dalam kolam bersama wadahnya selama 20 menit. Selang waktu tersebut dipergunakan benih untuk menyesuaikan diri terhadap suhu yang berbeda. Pada tahap akhir, miringkan wadah dan biarkan benih ikan keluar dengan sendirinya.

7. pakan ikan 

Pakan menjadi hal terpenting dalam budidaya ikan lele. Pasalnya, pemberian pakan dengan gizi, vitamin, dan mineral yang seimbang akan mempengaruhi perkembangan pada ikan lele. Makanan utama dari ikan lele ialah pellet di sarankan membeli pelet organik p2o bio fish atau pelet dengan harga paling murah kemudian di semprotkan formula nutrisi p2o dengan komposisi 1 tutup di campur dengan 5 liter air di spray ke pelet diamkan 10 menit kemudian berikan pakan setelah kondisi mengering

rata- rata dari pola ini menghasilkan panen 1 kg / 6 ekor waktu 2 bln

8. Pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit ikan

Seperti halnya pada tumbuhan, ikan lele juga bisa diserang oleh hama dan penyakit. Hama yang kerap kali menjadi dilemma ialah adanya biawak, burung, ular, serta hewan lain yang masuk ke dalam kolam. Maka dari itu, pemasangan pagar jaring di sekeliling kolam dan saluran air sangat diperlukan.

Sedangkan penyakit yang menyerang biasanya disebabkan akibat adanya patogen dalam air. Mikro organisme tersebut mengakibatkan ikan lele terkena penyakit bintik-bintik putih disertai dengan perut yang membesar. Cara penanganannya ialah memberi formula dekomposer setiap 1 minggu 1 kali dengan formulasi 1 botol di campur 200 ltr air