Menanam Jahe dalam Karung/Polybag
Manfaatkan lahan itu untuk menanam jahe dalam karung atau keranjang. Jenisnya bisa jahe merah ataupun jahe gajah atau badak. Setelah mananam jahe dalam karung, Anda bisa menempatkan karung tanaman jahe di halaman depan, belakang dan juga bisa di samping rumah. Bahkan, dengan penataan yang rapi, selain bernilai ekonomi
walaupun jahe ditanam dalam karung, jahe tetap memerlukan kondisi tumbuh seperti tanah yang gembur, tekstur sedikit berpasir, cukup cahaya, drainase yang baik dan juga kecukupan unsur hara untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
pemilihan bibit
syarat-syarat bibit jahe jangan diabaikan. Apabila syarat bibit jahe yang baik dan pemeliharaan tanaman jahe dalam karung juga tepat, maka akan menghasilkan tanaman dan rimpang jahe sesuai dengan harapan, yaitu tinggi produksinya dan mutu rimpangnya tidak perlu diragukan. Biasanya bagi yang baru memulai menanam jahe dalam karung atau di kebun, persyaratan bibit sesuatu yang sepele dan kurang diperhatikan. Namun, setelah dua atau tiga kali menanamnya baru menyadari bahwa begitu pentingnya kriteria bibit dalam budidaya tanaman jahe. Apa syarat bibit jahe untuk ditanam dalam karung? Rimpang jahe untuk dijadikan bibit haruslah diperoleh dari tanaman induk yang sehat, tidak terserang penyakit oleh bakteri dan cendawan/jamur, rimpangnya segar dan sudah cukup umurnya, minimal 10-12 bulan. Selain itu, rimpang bibit jahe berkisar 3-7 cm dan memiliki 2-3 mata tunas.
Cara penyemaian bibit jahe
Menanam jahe dalam karung juga perlu pembibitan dulu melalui penyemaian. Sebelum menyemai, rimpang jahe dipotong-potong atau dikopek. Dalam satu ruas rimpang terdapat 2-3 mata tunas sebagai bakal tanaman jahe. Lalu dijemur di bawah sinar matahari selama 2 jam. Setelah dijemur, rimpang bibit jahe direndam dalam larutan pupuk organik dekomposer p2o selama 30 menit – 1 jam. Ini bertujuan agar pertumbuhan tunas menjadi lebih cepat. Agar terbebas dari serangan bakteri atau jamur.
4 Cara Menyemai Bibit Jahe Agar Cepat Tumbuh
Semaikan bibit jahe pada media persemaian. Caranya, letakkan rimpang jahe pada media semai (campuran tanah dan pupuk komposmix p2o ). Tutup di atasnya dengan jerami secara tipis saja. Terakhir adalah menutup dengan tanah yang diberikan di atas jerami. Jaga kelembaban media semai dengan cara menyiramnya. Kira-kira dalam waktu +/- 2 minggu bibit jahe sudah tumbuh tunas dan siap dipindahkan ke media tanam dalam karung. Wadah tanam jahe Untuk menanam jahe pada lahan terbatas atau lahan sempit tentu saja memerlukan wadah khusus yang dapat ditata penempatannya. Wadah yang dimaksud bisa berupa karung beras, goni, keranjang, dan polybag. Wadah ini berguna untuk menampung media tanam jahe di dalamnya. Katakanlah kita ingin menanam jahe dalam karung, maka ukuran karung mesti besar agar akar rimpang jahe dapat berkembang dengan luas dan baik. Untuk ukuran karung ukuran 40 cm x 70 cm atau 45 cm x 75 cm. Karung atau pun polybag untuk menanam jahe yang digunakan harus memiliki pori atau lubang yang nantinya berfungsi sebagai lubang drainase. Dengan adanya lubang-lubang kecil pada karung, maka air yang berlebihan dapat keluar dengan lancar dan tidak menggenangi media tumbuh jahe.
Jika karung tidak ada lubang drinase, maka perlu dilubangi terlebih dahulu dengan ukuran kecil di sekeliling karung. Media tanam jahe dalam karung Media tanam jahe dalam karung yang baik dan memenuhi syarat tentu saja yang gembur, kaya bahan organik, poros, dan adanya unsur hara makro dan mikro di dalamnya. Oleh karena itu, media tanam jahe perlu dipersiapkan yang baik agar dapat mendorong pertumbuhan secara optimal. Media tanam jahe dalam karung terdiri dari campuran tanah (tanah gembur), pupuk organik p2o bisa dalam bentuk komposmix , cair atau granular .
Masukkan media tanam kira-kira 15-20 cm pada dasar karung. Sisa bagian karung yang belum terisi media tanam dilipat dengan cara menekuk bagian atas karung. Siramkan nutrisi p2o untuk perawatan dengan takaran 1 tutup untuk 5 liter air ke media tanam dan bisa di gunakan setiap 20 hari 1 x
Cara menanam jahe dalam karung sebagai berikut :
Buat lubang tanam dengan kedalaman 3 cm Tempatkan bibit jahe dalam lubang dengan posisi tunas jahe menghadap ke atas Tutup lubang tanam dengan tanah, tapi tidak menutup seluruhnya tunas yang sudah tumbuh. Siram secukupnya Pemeliharaan jahe dalam karung Tanaman jahe dalam karung yang sudah ditanam dimonitor perkembangannya. Apabila 30 hari setelah tanam (HST) ada bibit jahe yang mati atau tidak tumbuh, segera disulam/ditanam dengan bibit yang lain. Media tumbuh jahe harus bebas dari rumput-rumput atau gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman jahe. Oleh karenanya, penyiangan dilakukan secara rutin baik 2 minggu sekali ataupun sebulan sekali (tergantung ada tidaknya tumbuh gulma).
Tanaman jahe dalam karung akan tumbuh dengan baik jika kelembaban media dapat dipertahankan. Untuk menjaga kondisi tersebut, lakukan penyiraman secara rutin setiap hari dan tentunya disesuaikan dengan cuaca. Seperti tanaman lainnya, jahe dalam karung/polybag juga membutuhkan nutrisi yang cukup. Artinya, jahe mesti mendapat asupan unsur hara dan lainnya agar pertumbuhan dan produksi rimpangnya banyak dan berkualitas.
Memupuk jahe dalam karung dengan cara menyemprotkan nutrisi p2o dan dekomposer bisa dilakukan dengan cara di silang setiap 20 hari sekali agar jahe dapat tumbuh dengan baik dan dilakukan pengadukan tanah untuk membersihkan gulma dan tanah tidak keras
gunakan aplikasi P2O INDONESIA download di google play