WARGA Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang berfoto bersama Kepala Bidang Pemberdayaan Dikkessos Lingkungan Hidup CSR Semen Padang saat panen padi di kelurahan tersebut, Jumat (1/4).
Padang, Haluan — Warga Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang sumringah dengan hasil panen padi mereka tahun ini. Pada panen sebelumnya, hasil panen warga hanya 4,1 ton padi dari lahan 3.000 meter persegi. Setelah menggunakan pupuk organik P2O, hasil panen warga mencapai 6,5 ton, atau naik 50 persen.
Syaiful, petani dari Kelompok Tani Gurun Kudu, Koto Lalang mengatakan, selain hasil panen yang meningkat, menggunakan pupuk organik P2O, waktu panen lebih cepat, dan kualitas padi juga lebih baik.
“Setelah memakai pupuk organik, saya bisa memanen padi lebih cepat yakni dari biasanya 110 hari menjadi tiga bulan. Hasilnya juga meningkat,” kata Syaiful, saat panen di sawahnya, Jumat (1/4).
Menurut Syaiful, penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, meningkatkan produktivitas tanaman, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, serta menggemburkan, dan menyuburkan tanah.
Setelah memakai pupuk organik, Syaiful mengakui peningkatan hasil panennya, dari 4,1 ton menjadi 4,5 ton. “Memang peningkatannya belum terlihat signifikan, namun hasilnya bisa dirasakan pada panen-panen selanjutnya karena pupuk organik akan menyuburkan kembali tanah,” tutur Syaiful.
Ia berani melakukan uji coba karena meyakini hasilnya akan baik. Padahal, petani-petani lain di daerahnya belum ada yang berani menerapkan penggunaan pupuk organik yang merupakan bantuan dari CSR Semen Padang itu.
“Saya belajar pertanian ini bukan hanya di Indonesia, tapi sampai ke Thailand dan India. Di negara-negara itu, sumber daya air sangat kurang. Sementara di negara kita semuanya berlimpah,” jelas Syaiful.
Syaiful sebelumnya merasa prihatin melihat kondisi tanah di daerah persawahan di Koto Lalang yang kurang subur. Binatang-binatang di sawah seperti belut, ikan puyu, dan lainnya tidak terlihat. Hal itu diindikasikan akibat rusaknya ekosistem di sawah akibat penggunaan pupuk kimia. Oleh karena itu, ia menyambut baik program Forum Nagari yang bekerja sama dengan Biro CSR Semen Padang untuk menggunakan pupuk organik.
“Kami dibantu pupuk organik oleh Semen Padang. Jangankan dibantu gratis, membeli pun sebenarnya kami mau,” sebutnya.
Kepala Biro CSR Semen Padang melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Dikkessos Lingkungan Hidup, Kasmawati mengatakan, penggunaan pupuk organik merupakan suatu proyek percontohan yang digagas oleh Forum Nagari Kelurahan Koto Lalang. Hal itu dilakukan agar perekonomian masyarakat semakin meningkat dan warga lebih ramah terhadap lingkungan.
“Program penggunaan pupuk organik ini merupakan langkah nyata dari program yang dilakukan Forum Nagari untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan,” ujarnya didampingi staffnya Alfred.
Selain di daerah Koto Lalang, kata Kasmawati, program serupa juga dilakukan di daerah Tarantang dan Batu Gadang. Nantinya, program penggunaan pupuk organik ini akan dipakai untuk semua para petani yang tergabung dalam Forum Nagari binaan CSR Semen Padang.
“Untuk tahap awal kami lakukan di tiga lokasi, nanti setelah warga melihat hasilnya baru akan diterapkan diseluruh sawah-sawah warga,” tambahnya. (h/rel/dib)