budidaya udang vaname

Budidaya udang vaname mampu memberikan gambaran baru tentang bisnis yang menjanjikan. Udang ini merupakan jenis udang yang berasal dari daerah subtropics. Udang ini memiliki daya tahan tubuh yang cukup hebat sehingga bisa dikembang biakan di daerah tropis seperti di Indonesia. Udang vaname bisa hidup di Indonesia yang merupakan kawasan tropis. Udang harus dipelihara dengan teliti dan sesuai prosedur agar bisa tumbuh dengan optimal. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan saat membudidayakan udang vaname.


Tips pertama untuk Budidaya udang vaname adalah persiapan tambak. Untuk memelihara tambah perlu dilakukan pengeringan sebelum diisi air. Setelah tanah tampak pecah-pecah maka hal ini bisa membunuh pathogen yang mampu menjadi bibit penyakit pada udang. Pengeringan juga bisa mengurangi adanya gas beracun didalam tambak. Setelah pengeringan, petani udang harus menumbuhkan fitoplankton sebagai pakan udang yang alami didalam tambak. pH tanah juga harus diukur dan usahakan agar pH seimbang dengan melakukan pengapuran. Selanjutnya yaitu pengisian air. Tambak yang sudah diberi pupuk urea sebanyak 150 kg/ha dan juga pupuk kandang 2000kg/ha kemudian diisi dengan air. Air sebaiknya didiamkan selama 2-3 minggu agar fitoplankton tumbuh dan udang bisa memakannya saat sudah dimasukkan ke dalam tambak. 

untuk penanganan klik putih pada udang bisa gunakan p2o nutrisi dan sebelum udang di semai / tabur ke media kolam sebaiknya gunakan p2o komposer 1 botol di tambah 200 ltr air di aduk kemudian tuangkan merata ke media kolam 5o m3

untuk pakan bisa gunakan p2o fermentasi pakan untuk mendapat hasil maksimal dan menekan biaya pakan 

Pemilihan Benih dan Penebaran Benih 

Pemilihan benih yang terbaik akan menghasilkan udang vaname yang baik juga. Benih udang yang biasa digunakan untuk budidaya udang vaname memiliki beberapa jenis, namun yang paling sering digunakan adalah jenis PL10-PL12 yang sudah memiliki sertifikat bebas pathogen. Benis harus sehat dan tampak bagus. Ciri-ciri benih yang baik untuk membudidaya udang vaname adalah ukuran yang seragam, tidak cacat, lincah, usus terlihat bagus dan jelas, insang yang mulai berkembang dan berenang dengan melawan arus. Benih sebaiknya mendapatkan proses aklimitasi sebelum ditebar agar memiliki daya tahan yang baik. Proses ini dilakukan dengan memberikan air tambak pada kantung yang berisi udang, lalu diapungkan dalam tambak selema 15-20 menit, barulah udang dilepas perlahan didalam tambak. Proses ini sebaiknya dilakukan saat siang hari. 

Pemberian Pakan dan Pemeliharaan 

Budidaya udang vaname sebaiknya mengikuti pedoman yang benar. Pakan yang biasa digunakan untuk udang yaitu pellet dengan 30% kandungan protein. Jumlah pakan harus sesuai dengan ukuran dan jumlah udang. Sebaiknya pemberian pakan dilakukan sebanyak 4-5 kali dalam sehari. Untuk pemeliharaan udang yang harus dilakukan adalah salinitas. Air dalam tambak haruslah selalu dalam keadaan baik dan salinitas air sebaiknya 10-25 ppt. pemerikasakan pH air dan tanah juga perlu dilakukan secara berkala. Air yang berkurang karena penguapan harus ditambah dan apabila terkena air hujan maka air sebaiknya dikurangi. 

Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit dalam Budidaya udang vaname adalah hal yang sangat penting. Udang yang terjangkit penyakit bisa menular pada udang yang lainnya. Hama yang biasa menyerang udang vaname adalah hewan yang biasa hidup di dekat tambah seperti burung, ikan liar, ketam, pengerek, dan lain-lain. Gunakan perlindungan agar tambak tidak mudah diserang hama. Pengendalian penyakit dalam ternak udang vaname dilakukan harus dengan hati-hati. Adanya penyakit biasanya dikarenakan proses yang kurang tepat dan apabila proses pembibitan hingga pemeliharaan dilakukan dengan baik maka udang akan terhindar dari penyakit. Tips terakhir adalah pemanenan. Udang yang sudah berumur sekitar 12 hari akan memiliki bobot 1kg/50ekor. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada malam hari agar kualitas udang terjaga. Sebaiknya 2-4 hari sebelum panen, berilah kapur pada tambak sebanyak 80kg/ha agar tidak terjadi molting