budidaya sorgum

Sorgum merupakan tanaman yang berasal dari wilayah sungai Niger, Afrika dan kini Domestik Sorgum sudah dikenal luas oleh petani Jawa, NTT dan NTB. Kita sering mengenal tanaman ini Cantel di Jawa yang sering digunakan sebagai tumpangsari. Budidaya sorgum masih sangat terbatas di Indonesia bahkan belum terlalu populer di mata masyarakat. Sorgum sendiri mengandung potensi besar guna dikembangkan dan dibudidayakan dengan motif komersial karena daya adaptasinya yang sangat luas tahan dari hama dan penyakit serta berproduktifitas tinggi. Disamping itu, tanaman ini juga lebih tahan dari kondisi marginal (salinitas, lahan masam dan kekeringan).


Pengelolaan budidaya sorgum akan berhasil dengan penggunaan paket teknologi seperti unit pengolahan dana pembudidayaan yang sederhana oleh petani. Kami akan memberitahu anda budidaya sorgum yang dimaksud dalam artikel ini. Yang perlu diketahui yaitu pengolahan tanah. Caranya yaitu dengan dibajak sebanyak satu hingga dua kali kemudian digaru dan diratakan. Tanah yang akan ditanami harus bebas dari gulma karena pertumbuhan sorgum memang lambat yaitu sekitar 3-4 minggu. Dalam hal ini sorgum kurang mampu untuk bersaing dengan gulma. Adapun untuk lebih baiknya sediakanlah beberapa saluran drainase. 



Sekarang lanjut ke budidaya sorgum dari segi penanamannya. Umumnya budidaya tanaman sorgum ditanam sebagai kedelai, padi gogo atau palawija yang lain. Jika ditanam dengan monokultur akan menghasilkan 100.000 hingga 150.000 tanaman per hektar. Dalam hal ini jarak yang dianjurkan yaitu 75 X 20 Cm yang mana terdapat 2 tanaman berlubang. Itu jika ditinjau dari populasi tanamannya, lalu bagaimana jika ditinjau dari cara penanamannya? Pada waktu penanaman, benih ditanam sekitar 2 hingga 3 biji setiap lubang. Diberi penjarangan 2 tanaman setiap lubang yang dilakukan setelah berumur 2 minggu. Kemudian, penyulaman dilakukan dengan menggunakan biji atau pemindahan tanaman lama dengan teknik putaran. 

Budidaya Sorgum: Kiat Pemeliharaannya 

Pemeliharaan juga memiliki peranan penting dalam budidaya sorgum. Salah satunya dapat dilakukan dengan pemupukan pupuk organik p2o . dengan cara pemberian pupuk komposmix atau granular dalam area 1 hekter di butuhkan 1 ton pupuk granul atau 1,5 ton pupuk komposmix p2o dan pada saat pertumbuhan bisa menggunakan pupuk organik cair p2o dengan interval 10 / 15 hari 1 x . 

Secara garis besar diperlukan langkah-langkah tepat untuk memulai budidaya sorgum. Anda bisa melakukannya mulai dari pengolahan tanah yang benar, penanaman yang tepat, dan perawatan yang benar. Kiat-kiat tersebutlah yang dapat dijadikan pegangan dalam budidaya tanaman semacam sorgum.